Jumat, 29 April 2016

Pencobaan


Arti Pencobaan Menurut Chandrakumar pencobaan bukanlah dosa, namun menyerah kepada pencobaan adalah dosa. pencobaan datangnya dari setan. Allah tidak mencobai, hanya menguji iman. Allah menguji untuk mengangkat umat-Nya kepada kemuliaan. Setan mencobai untuk menjatuhkan manusia. Tak seorangpun yang dapat berpikir bahwa setan berada jauh dari hidup manusia. Akar dari dosa adalah menyerah kepada pencobaan, manusia jatuh kedalam dosa melalui pencobaan. Jadi manusia berdosa karena gagal menghadapi pencobaan. Dalam perjanjian Baru kita mendapat suatu contoh yang luar biasa yaitu Yesus menang atas pencobaan. Yesus bergumul menghadapi pencobaan ini dipadang gurun (Mat. 4: 1-13) dan Yesus menang atas pencobaan. Tony Evans mengatakan bahwa pencobaan adalah realita yang tidak dapat dicegah dalam kehidupan, dan ajuran-ajuran seperti “Saudara- saudara anggaplah sebagai kebahagiaan apabila kamu jatuh didalam berbagai pencobaan” (Yak.1:2). Pencobaan tidak berasal dari Allah. Dia memang mengizinkan pencobaan, namun tidak pernah mencobai oleh yang jahat, dan ia sendiri tidak mencobai oleh yang jahat. Apa yang dikatakan dalam alinea terakhir di atas sejalan dengan kesaksian Alkitab yaitu bahwa Allah tidak mencobai manusia dengan yang jahat. Allah memang kadang mengizinkan beberapa peristiwa terjadi sebagaimana terjadinya dalam hidup manusia. Akan tetapi harus disadari bahwa Allah sama sekali tidak mengambil bagian dalam pencobaan itu. Dalam kamus Alkitab “pencobaan adalah pengujian. Tuhan Allah menguji iman Abraham melalui perintah untuk mengorbankan anaknya Ishak (Kej. 22:1-4). Tetapi ada arti ke dua dari kata ini yang telah menjadi lazim, yaitu ‘bujukan” pada dosa yang tidak datang dari Allah, (Yak. 1:12-15). Pemahaman dalam Doa Bapa Kami supaya jangan kita dibawa pencobaan adalah pencobaan dalam arti pertama yaitu supaya manusia dihindarkan dari ujian. murtad, itulah pula dari arti pencobaan, Yesus dicobai dipadang gurun, pada waktu Yesus diuji setelah dibabtiskan, apakah Ia benar-benar siap menjadi Mesias, Anak Allah dalam arti hamba yang menderita (W.R.F. Bro wing, 2009) Dalam Perjanjian Baru, Yakobus menyatakan “berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barang siapa yang mengasihi Dia”. Apa bila seseorang dicobai janganlah berkata: “pencobaan ini datang dari Allah”, sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun. Tetapi tiap-tiap orang yang dicobai oleh keinginan sendiri, kerena ia diseret dan ditingkat olehnya. Dalam ayat 1:12-14 “pencobaan diartikan sebagai ujian yang datang dari luar dan dia berikan kesempatan untuk melatih iman, dalam hal positif. Dalam konteks ini orang percaya harus memiliki ketekunan. “Orang yang bertahan berarti sampai pada kesudahannya akan selamat” Matius 10:22. Dalam konteks pencobaan, kita mendapati salah satu catatan terbesar dalam narasi Kejadian 3 yaitu ketika Adam dan Hawa dicoabai tetapi mereka gagal (jatuh kedalam dosa) Namun dalam Perjanjian Baru kita dapat sebuah contoh dalam diri Yesus yaitu Yesus menang atas cobaan maka ia tidak berdosa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar